Daftar Blog Saya

Kamis, 11 Juli 2013

Tulisan ke-3 Bulan Juli



TULISAN Ke-3 Bulan Juli
Softskill
                                                            
TEMA       :        IFRS yang Terkait Hutang Lancar
JUDUL      :     Pengenalan IFRS yang terkait hutang lancar


A.   Perkembangan IFRS di Indonesia

Indonesia mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012. Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun, perubahan tersebut tentu saja akan memberikan efek di berbagai bidang, terutama dari segi pendidikan dan bisnis.


1.      Manfaat Mengadopsi IFRS

Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus, diantaranya :

1.   Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK)
2.   Mengurangi biaya SAK
3.   Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
4.   Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
5.   Meningkatkan transparansi keuangan.
6.   Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana  
      melalui pasar modal
7.   Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

  B.  Hutang Lancar dan Akuntansi Penggajian

  1. Akuntansi untuk Hutang lancar
    Wesel Bayar
    Hutang Pajak Penjualan
    Pendapatan diterima di muka
    Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam periode berjalan
    Penyajian dan Analisis Laporan Keuangan

  1. Kewajiban Bersyarat
    Pencatatan Kewajiban Bersyarat
    Pengungkapan Kewajiban Bersyarat

  1. Akuntansi Penggajian
    Perhitungan gaji
    Pencatatan Gaji
    Pajak Gaji yang ditanggung oleh Perusahaan
    Pelaporan dan penyetoran Pajak gaji
    Pengendalian Internal

C.  Akuntansi untuk Hutang Lancar

    Kewajiban jangka pendek merupakan hutang yang memiliki dua kriteria pokok :
  1. Dapat dibayar dari aset lancar yang ada atau dengan membuat kewajiban jangka pendek baru lainnya.
  2. Diperkirakan akan dibayar dalam jangka satu tahun atau siklus opersi perusahaan, mana yang lebih lama.
Kewajiban lancar meliputi wesel bayar, hutang, pendapatan diterima dimuka, dan kewajiban yang masih harus dibayar seperti hutang pajak, gaji dibayar, dan bunga hutang.

  1. Wesel Bayar
    Memberikan bukti resmi bagi pihak kreditur
    Mengharuskan peminjaman untuk membayar bunga
    Dikeluarkan untuk bebrapa periode

  1. Hutang Pajak Penjualan
    Nilai Pajak ditetapkan sebesar presentasi dari harga jual.
    Hampir seluruh aturan atas pajak penjualan menyatakan bahwa jumlah penjualan dan pajak penjualan
   yang dipungut harus dicatat secara terpisah atas kas yang diperoleh.
    Peritel akan memungut pajak dari konsumen pada saat terjadi penjualan.
    Jumlah pajak yang dipungut dari konsumen akan distorkan ke kantor.

  1. Pendapatan Diterima di Muka
    Pada saat pembayaran diterima, Kas didebit, dan akun pendapatan diterima di muka yang masuk ke 
    dalam kelompok kewajiban jangka pendek di kredit.
    Pada saat pendapatan yang telah dihasilkan, akun Pendapatan Diterima di muka didebit, dan akun  
    pendapatan yang telah di hasilkan dikredit.

  1. Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode berjalan
    Hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo pada tahun berjalan 
  Tidak perlu dibuat jurna penyesuaian untuk mengakui utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun 
   berjalan.

  1. Penyajian dan Analisis Laporan Keuangan
Liquiditas merupakan kemampuan untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempodan memenuhi kebutuhan kas yang tidak terduga.
    Asset Lancar – Kewajiban Jangka Panjang = Modal Kerja 

Rasio Lancar memungkinkan kita untuk membandingkan likuiditas dari perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran berbeda dan dari sebuah perusahaan dalam periode waktu yang berbeda.
    Asset Lancar : Kewajiban Jangka Pendek = Rasio Lancar

Sumber lain :

Weygandt, Jerry J., dkk. Accounting Principles. 2002. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.
Sejarah IFRS 1.pdf – Adobe Reader

Tidak ada komentar:

Posting Komentar