Daftar Blog Saya

Selasa, 06 Januari 2015

TUGAS 1



TUGAS I
MAKALAH BAHASA INDONESIA 2 
DIKSI DAN PILIHAN KATA
 
Di susun oleh Kelompok 3 :

1.     Annisa Hani Utami             (20212960) 
2.     Intan Rismar Masyitoh       (23212754) 
3.     Melinda Chelviana              (24212541)

Kelas : 3EB22  


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Diksi atau Pilihan Kata“.
Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2. Di samping itu penyusun juga berharap makalah ini mampu memberikan kontribusi dalam menunjang pengetahuan para mahasiswa/i.
Dengan terselesaikannya makalah ini, Penyusun menyadari sepenuhnya atas keterbatasan pengetahuan sehingga dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kami menerima berbagai masukan baik kritik dan saran yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi kita semua.


Penyusun,

  

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

             Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya  penggunaan bahasa,  terutama  dalam tata cara  pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering  mengalami  kesalahan  dalam  penggunaan  kata, frasa, paragraf,  dan wacana. Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin  vital, terutama  untuk  menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa dan bahasa. Hal itu juga disertai dengan bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat tersebut. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa terlepas dari berkomunikasi dengan sesama dalam setiap aktivitas.
Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita jumpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak lawan bicara kesulitan menangkap informasi dikarenakan pemilihan kata yang kurang tepat ataupun dikarenakan salah paham. Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis  pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.

B.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
a.  Apa yang dimaksud dengan Diksi atau Pilihan Kata ?
b. Sebutkan syarat-syarat pemilihan kata ?
c.  Bagaimana membedakan kata ilmah dan kata populer ?




BAB II
PEMBAHASAN


A.       Pengertian Diksi

Pilihan kata atau Diksi adalah pemilihan kata-kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya. 
Pemilihan kata mengacu pada pengertian penggunaan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih dan  digunakan oleh pengarang. Mengingat bahwa karya fiksi (sastra) adalah dunia dalam kata, komunikasi dilakukan dan ditafsirkan lewat kata-kata. (Nurgiyantoro 1998:290) Pemilihan kata-kata tentunya melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki Jika dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada beberapa hal yang mempengaruhi pilihan kata, diantaranya :
§  Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
§  Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.
§  Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti. 

Contoh Paragraf :

Liburan kali ini Aku dan teman-teman berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari disana, kami pulang dengan hati senang.
 
Fungsi Diksi 

1.      Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal
2.      Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat
3.      Menciptakan komunikasi yang baik dan benar
4.      Mencegah perbedaan penafsiran
5.      Mengefektifkan pencapaian target komunikasi

Manfaat Diksi 
  1. Dapat membedakan secara cermat kata-kata denotatif dan konotatif, bersinonim dan hampir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
  2. Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri dan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.
Contoh Kalimat Diksi 
§  Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh kepercayaaan masyarakat
§  Dia adalah wanita cantik (denotatif) 
§  Dia adalah wanita manis (konotatif) 
§  APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen (kata konkrit) 
§  Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu tampak

B.       Syarat-Syarat Pemilihan Kata

1.      Makna Denotatif dan Konotatif

Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata makan misalnya, bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna kata makan seperti ini adalah makna denotatif. Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna konotatif dapat berarti untung atau pukul. Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia tidak tetap. Kata kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil (denotatif) tetapi kamar kecil berarti juga jamban (konotatif).

2.      Makna Umum dan Khusus

Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang-lingkupnya. Makin luas ruang-lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, maka semakin terbuka kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaannya. Makin sempit ruang-lingkupnya, makin khusus sifatnya sehingga makin sedikit kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaannya, dan makin mendekatkan penulis pada pilihan kata secara tepat.

3.      Kata abstrak dan kata konkret

Kata yang acuannya semakin mudah diserap panca-indra disebut kata konkret, seperti meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Jika acuan sebuah kata tidak mudah diserap panca-indra, kata itu disebut kata abstrak, seperti gagasan dan perdamaian. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang sifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu karangan. Karangan tersebut dapat menjadi samar dan tidak cermat.

4.      Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Kita ambil contoh cermat dan cerdik kedua kata itu bersinonim, tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama benar.
  
5.      Kata Ilmiah dan kata popular

Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, serta diskusi-diskusi khusus. Yang membedakan antara kata ilmiah dengan kata populer adalah bila kata populer digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Jadi, kata-kata ilmiah digunakan pada tulisan-tulisan yang berbau pendidikan juga terdapat pada penulisan artikel, karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis maupun desertasi.
Sebelum menentukan pilihan kata, penulis harus memperhatikan dua hal pokok, yakni masalah makna dan relasi makna, Makna sebuah kata / sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna menurut (Chaer, 1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok, yaitu :
1.      Makna Leksikal :  makna yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera / makna yg sungguh-sungguh nyata dlm kehidupan kita. Contoh: Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit (Tikus itu mati diterkam kucing).
2.      Makna Gramatikal : untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan proses reduplikasi seperti kata: buku yg bermakna “sebuah buku,” menjadi buku-buku yang bermakna “banyak buku”.
3.      Makna Referensial dan Nonreferensial : Makna referensial & nonreferensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Maka kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu. Kata bermakna referensial, kalau mempunyai referen, sedangkan kata bermakna nonreferensial kalau tidak memiliki referen. Contoh: Kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi (bermakna nonreferensial). 

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
  
Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya, mengenai diksi atau pemilihan kata, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan :

1.      Pilihan kata atau Diksi adalah pemilihan kata-kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan.
2.      Fungsi diksi meliputi, Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal, Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat, Menciptakan komunikasi yang baik dan benar, Mencegah perbedaan penafsiran, Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
3.      Perbedaan antara kata ilmiah dengan kata populer adalah bila kata populer digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Jadi, kata-kata ilmiah digunakan pada tulisan-tulisan yang berbau pendidikan juga terdapat pada penulisan artikel, karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis maupun desertasi.

B.     Kritik dan Saran

Kritik

Pada dasanya, masyarakat kita telah memahami penggunaan tata kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali masyarakat dihadapkan pada situasi dan kondisi berbahasa yang tidak mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi, sehingga ketika kita berbahasa baik lisan maupun tulisan, sering  mengalami  kesalahan  dalam  penggunaan  kata, frasa, paragraf,  dan wacana.

Saran
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital, terutama  untuk  menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis  pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia. 2006.
                        http://dwiajisapto.blogspot.com/2011/02/diksi-pilihan-kata.html
                        http://teorikux.blogspot.com/2013/10/diksi-pilihan-kata.html
                        http://zindriasihlinati.blogspot.com/2013/05/diksi-atau-pilihan-kata.html      


      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar