PEREKONOMIAN INDONESIA
(Softskill)
NAMA : INTAN
RISMAR MASYITOH
KELAS : 1EB21
NPM : 23212754
FAKULTAS EKONOMI/AKUNTANSI
BAB 4
PETA
PEREKONOMIAN INDONESIA
Seni budaya, sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang beraneka ragam membuat Indonesia memiliki banyak
mata pencaharian. Selain ketiga hal tersebut, letak geografis juga menjadi
salah satu faktor banyaknya mata pencaharian di Indonesia. Dari banyaknya mata
pencaharian, sektor pertanian lah yang menjadi mata pencaharian terbesar bagi
sebagian besar masyarkat Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia menjadi salah
satu negara dengan hasil pangan terbesar di dunia, selain itu Indonesia juga
dikenal sebagai negara Agraris.
Namun, ada beberapa hal yang
perlu diwaspadai dalam sektor pertanian yaitu komoditi yang dihasilkan dari
sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak
dapat bersaing dengan-dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (industri
misalnya), sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata
pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari rekannya yang
bekerja dan memiliki akses di sektor industri (kota). Jika ini tidak segera ditindak lanjuti, maka
akan menjadi benarlah teori ketergantungan, bahwa spread effect (kekuatan menyebar)
akan selalu lebih kecil dari back-wash effect (mengalirnya sumber daya dari
daerah miskin ke daerah kaya).
Untuk mengatasi masalah ini, ada beberpa langkah
yang dapat kita lakukan diantaranya :
- Memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasaranya bidang pertanian
- Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja tetapi juga merambah ke pasar Internasional.
- Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
- Menunjang kegiatan transmigrasi
Letak geografis adalah letak
suatu daerah atau wilayah yang berada di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan
Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik. Letak dan banyaknya pulau di Indonesia akan menjadi kekuatan dan
kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu bisa diperoleh jika pulau-pulau yang
sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya dapat diolah dengan baik
dan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat banyak.
Dengan kemampuan menggali dan
memanfaatkan kekayaan alam yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan
produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar
lokal maupun untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman
budaya kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan
melalui sektor industri pariwisata.
Selain kekuatan dan kesempatan
Indonesia juga dapat memperoleh kelemahan dan ancaman di bidang ekonomi yang
disebabkan oleh beberapa hal yaitu masih banyaknya sebagian masyarakat
Indonesia yang hanya menikmati sedikit kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Selain itu masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam
Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk
dilakukan pengawasan seperti biasa.
Dengan demikian dituntut
koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia
tersebut dan pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya. Di pihak lain, banyak
dan luasnya pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan
yang cocok dengan keadaan geografis Indonesia tersebut. Strategi berwawasan
ruang yang diterapkan pemerintah tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi
masalah ini.
Indonesia mempunyai iklim
tropic basah yang dipengaruhi oleh angin monsoon barat dan monsun timur. Iklim
yang dimiliki ini menyebabkan Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan
beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya.
Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia
tersebut untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Indonesia merupakan negara
yang kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu
jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia
memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target
pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ).
Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi
ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang
dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara.
Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji
besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain.
Wilayah Indonesia yang
menempati posisi sangat strategis yaitu terletak diantara dua benua dan dua
samudra dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum kemerdekaan-pun
Indonesia telah menjadi tempat singgah dan transaksi antar kedua benua dan
benua-benua lainnya. Dengan letak yang sangat strategis tersebut kita harus
dapat memanfaatkannya sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi membawa dampak
positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia. Hal yang perlu dilakukan tentunya
mempersiapkan segala sesuatu, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan,
pelabuhan laut, udara, serta infrastruktur lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar