Sukses bukan karena harus adanya minat, akan tetapi harus terus
berusaha kerja keras dan meyakini bahwa ini yang terbaik buat kita !
Saya
seorang mahasiswa yang berusia 19, anak ke-3 dari tiga bersaudara alias anak
bontot. kedua orang tua yang sangat sederhana, baik dan patuh terhadap perintah
allah, alhamdulillah beliau sabar, tidak neko-neko seperti orang tua zaman
sekarang. Pendidikan saya sekolah, saya duduk di bangku SDN BOJONG RAWALUMBU
XI, SMP YAPISA, dan SMAN 13. Alhamdulillah keluarga saya cukup untuk membiayai
kuliah saya hingga tinggi. Itulah idaman-idaman saya bisa duduk di bangku
perkuliahan.
Sebelum
saya masuk di universitas swasta, saya mencoba di universitas negri yang berbau
dengan sains seperti kesehatan. Dibangku sekolah saya suka pelajaran biologi dan
kimia. Jurusan yang pernah coba dan sangat saya minat seperti pendidikan
biologi, teknologi pangan, perawat, bidan, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan,
teknik gigi, dan terakhir psikologi. Alhasil saya mengikuti tes SNMPTN akan
tetapi tidak diterima. Sungguh miris sekali perasaan saya waktu itu, sedih iya,
kecewa sama diri sendiri pun iya.
Sebelumnya
papah saya tidak mengijinkan saya untuk kuliah di luar kota, maka dari itu saya
sangat binggung. Masa iya saya kuliah paling jauh harus di Jakarta ?? apa
alesannya karena biayanya tidak mencukupi -_- sedih sekali yang aku rasakan,
keadaan ku berbeda dan memang sangat berbeda dengan teman ku yang lainnya.
Bersyukurlah mereka yang diijinkan, keterima, dan mempunyai biaya yang lebih. Memang
Itu semua bukan yang terbaik buat saya, mungkin jika saya keterima di negri dan
saya ngekost dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi saya masih
dibilang manja dan belum mandiri.
Yeah, saya
sedikit demi sedikit harus terima apa adanya dengan keadaan keluarga yang
sangat sederhana. Dan pada akhirnya saya mengambil jurusan s1 Akuntansi, itu
bukan jurusan yang saya minati, itu pilihan terakhir saya yang dikasih saran
oleh kaka dan saya pun menerima saran tersebut. Saya sangat buta sekali yang
namanya akuntansi, saya tidak pernah belajar sama sekali tentang jurusan
tersebut yang bersifat sosial, dan sebenarnya saya tidak terlalu jago dengan
hitungan. Beginilah hidup Kita harus menerimanya, harus menjalaninya dengan
penuh hati, tahap demi tahap saya
menjalaninya, harus bisa beradaptasi dengan jurusan tersebut.
Setelah
beberapa tahun saya mendalaminya, ternyata jurusan tersebut banyak sekali di
univesitas lainnya. Ya ga heran banyak juga banyak dicari untuk kerja. Alhamdulillah
saya pun sudah menyukai jurusan tersebut, karena saya ingin bekerja di bagian
perpajakan. Akan tetapi hasil Ipk di tingkat 1 saya belum mencapai 3, karena
saya masih teus banyak beradaptasi dengan jurusan tersebut, masih harus terus belajar dan belajar, jangan
lengah lagi, karena takut nilainya merosot. beginilah dunia univeritas yang
begitu keras. Banyak tantangannya, banyak persaingannya, banyak suka maupun
duka.
Saya tatap
fokuskan kuliah saya di jurusan yang saya jalani, insyaallah itu yang terbaik
buat saya dan keluarga kedepannya nanti. Saya percaya allah telah menentukan
yang terbaik yang indah pada waktunya, sekali lagi semuanya butuh proses.
Karena jika saya gagal, jika saya tidak serius dalam belajar, pasti itu akan
mengecewakan keluarga saya dan saya tidak mau hal itu terjadi, karena sayalah harapan
satu-satunya yang akan membiayai, membantu orangtua jika kaka saya kelak sudah menikah.
Sungguh
sangat sensitive sekali saya jika membahas tentang keluarga, karena keluargalah
yang membiayai kuliah saya dari hasil pinjam-meminjam ke kantor, yang setiap
bulan gaji kaka dan papah saya pasti
dipotong setiap bulan, ditambah papah saya yang sering sakit-sakitan.
Beberapa bulan lagi sudah dapet jatah pensiun karena papah saya sudah berusia
56 tahun pegawai swasta yang nantinya tidak dapet jaminan seperti pegawai
negri. Betapa sedihnya saya jika membahas bagaimana perjuangan keluarga saya.
Insyaallah saya bisa membalasnya, dan itu semua pasti terjadi. Amin....
Demikian cerpen saya
tuliskan, semoga jadi motivasi dan bermanfaat untuk semuanya, Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar