Daftar Blog Saya

Jumat, 18 Oktober 2013

Tulisan 2 Softskill


Seutai Kata Tentang Akuntansi Keuangan Menengah 
Mengenai Pengawasan Kas, Kas Kecil, Rekonsilasi Bank, 
dan Rekening Koran


Pendahuluan

Di semester 3 ini ada matakuliah akuntansi keuangan menengah yang start awal akan ngebahas tentang pengawasan kas, kas kecil, rekonsilasi bank, dan rekening koran. Di semester sebelumnya yang ngebahas tentang akuntansi hanyalah di matakuliah pengantar akuntansi. Sekarang di semester 3 belajar akuntansi dipecah menjadi 2 matakuliah yakni, akuntansi keuangan menengah dan akuntansi biaya.
Pembahasan 

            Kas diartikan sebagai alat bayar atau alat tukar dalam transaksi keuangan, dan merupakan aktiva perusahaan yang tidak produktif dan sangat rentan terhadap perubahan nilai atau perubahan daya beli dalam penyalahgunaan. Agar uang kas perusahaan aman dari segala macam pencurian, penggelapan, manipulasi maka setiap penerimaan uang segera disetorkan ke bank, sedangkan setiap pengeluaran kas digunakan cek atau giro bilyet. Karena itu dibentuklah dana kas kecil (petty kas) yang berfungsi untuk membantu bendahara atau kasir khusus untuk pengeluaran-pengeluaran rutin yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. 

          Unsur-unsur yang terdapat dalam lingkup kas, yaitu :
  • Uang kertas
  •  Uang logam
  •  Cek yang belum disetorkan
  •  Simpanan dalam bentuk giro/bilyet
  •  Traveller’s check
  •  Cashier check
  •  Bank draft
  •  Money order
Yang tidak termasuk dalam kas :
  •  Postdated check
  •  Materai
  • Perangko

Metode yang dipakai untuk dana kas kecil dan perbedaannya :

  • Metode imprest/dana tetap = jumlahnya tertentu secara tetap untuk periode tertentu, tidak perlu mengadakan jurnal pengeluaran kas.
  • Metode fluktuasi/dana tidak tetap = jumlahnya berubah-ubah, melakukan jurnal untuk pengeluaran kas.

Rekonsilasi bank yaitu membuat suatu analisis hal-hal yang menimbulkan perbedaan antara catatan perusahaan mengenai simpanannya di bank dengan catatan yang disajikan oleh petugas bank. Bertujuan untuk menganalisa sebab-sebab terjadinya perbedaan antara saldo catatan perusahaan dengan saldo catatan bank pada akhir bulan dalam rangka hubungan rekening koran antara perusahaan dengan bank, menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan (neraca), mengamankan kekayaan perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalahgunaan kas di bank.

Prosedure pembuatan Rekonsiliasi Bank :  

1. Print laporan Cash flow setiap rekening bank ke worksheet excel.  
2. Bandingkan setoran-setoran yang tercantum dalam rekening Koran dengan setoran-setoran yang tercantum dalam buku pemegang giro.  
3. Tandai setiap check/Giro yang telah diuangkan di bank.
4.  Tambahkan ayat memorial pada pembukuan pemegang giro, semua. 
5. debet memo yang dikirimkan oleh bank dan belum dicatat pada buku pemegang giro. 
6. Tambahkan pada ayat memorial pada pembukuan pemegang giro,  semua kredit memo yang dikirimkan oleh bank dan belum dicatat oleh pemegang giro.  
7. Periksa apakah ada check dalam perjalanan menurut rekonsiliasi bank bulan lalu yang masih belum juga diuangkan pada bulan ini. Jika ada maka check tersebut harus dimasukan dalam rekonsiliasi bank bulan ini. 
8. Buat copy catatan yang tidak ditemukan pada rekening Koran sebagai cek/giro dalam peredaran. Rubah tanggal efektif ke periode bulan berikutnya sehingga catatan tersebut tidak termasuk pada laporan cashflow bulan ini. 
9.  Hasil akhir sisi debit cashflow menurut catatan pemegang Giro = sisi kredit pada rekening koran.

Catatan :

  • Cek/Giro (Keluar) yang telah jatuh tempo namun belum diuangkan, (dalam perjalanan) menyebabkan saldo pada neraca lebih kecil dari laporan bank (tanggal efektif dirubah ke periode berikut)
  • Cek/Giro yang diterima dan telah jatuh tempo namun belum diuangkan menyebabkan Saldo kas sesungguhnya lebih besar dari laporan bank. (tanggal efektif dirubah ke periode berikut)
  • Cek/Giro Diterima/Keluar yang belum jatuh tempo tidak berpengaruh terhadap saldo neraca.
  Rekening koran adalah laporan yang diberikan Bank setiap bulan kepada pemegang rekening Giro yang berisikan informasi tentang transaksi yang dilakukan oleh bank terhadap rekening tersebut selama satu bulan dansaldo Kas di Bank. Laporan ini sering dijadikan tumbal oleh akuntan untuk melindung keterlambatan mereka dalam menyusun laporan keuangan dan kita tahu laporan rekening koran dapat diterima diatas tanggal 15 setiap bulannya. Intinya, laporan keuangan suatu perusahaan adalah berdasarkan catatan yang dilakukan oleh perusahaan.
  Adanya perbedaan antara catatan yang dilakukan perusahaan dengan yang dilaporkan bank adalah masalah lain. Dari sudut pandangan Bank setiap rekening adalah “hutang” karena itu setiap tambahan atas suatu rekening dicatat disisi kredit. Menurut sudut pandang perusahaan pemegang rekening, rekening bank adalah aktiva dan setiap tambahan atas rekening bank oleh perusahaan dicatat di sisi debet dengan demikian jumlah sisi kredit yang dicatat oleh bank akan sama dengan jumlah sisi debet yang dicatat oleh pemegang giro. Pada rekening Kredit Modal Kerja adalah sebaliknya.
  
Contoh rekening koran :



Sumber lain : 

Prof. Dr. Zaki Baridwan, M. Sc., Akt., 2004, INTERMEDIATE ACCOUNTING Edisi 8, Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, anggota IKAPI

Ely suhayati, Sri Dewi Anggadini, 2009, Akuntansi Keuangan, Bandung: Graha Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar