A. Anggaran
Pengeluaran dan Belanja Negara (APBN)
Sumber Penerimaan APBN
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meliputi :
Struktur APBN
1. Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi :
· Belanja Pegawai
· Belanja Barang
· Belanja Modal
2. Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja Pemerintah Daerah meliputi :
· Dana Bagi Hasil
· Dana Alokasi Umum
· Dana Alokasi Khusus
Prinsip penyusunan APBN
Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu :
· Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.
· Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
· Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda.
Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah :
· Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
· Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
· Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
Azas penyusunan APBN
APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas :
· Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri.
· Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.
· Penajaman prioritas pembangunan
· Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang negara
B. Perkembangan Dana Pembangunan Indonesia
Secara garis besar APBN terdiri dari pospos seperti dibawah ini :
a. Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan
penerimaan pembangunan
b. Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
C. Proses Penyusunan Anggaran
Angaran adalah pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama satu periode yang dinyatakan dalam satuan moneter. Penganggaran adalah adalah proses untuk mempersiapkan anggaran.
Tujuan Anggaran Sektor Publik :
2. Anggaran Diperlukan Karena Adanya Kebutuhan Dan Keinginan
Masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang.
3. Anggaran Diperlukan Sebagai Alat Untuk Menunjukkan Pertanggung
Jawaban Pemerintah Terhadap Rakyat.
Jenis Anggaran Sektor Publik :
1. Anggaran Operasional: Anggaran Untuk Memenuhi Bebutuhan
Sehari-Hari dalam Menjalankan Pemerintahan.
2. Anggaran Modal: Menunjukkan Rencana Jangka Panjang.
D. Perkiraan Penerimaan Negara
E. Perkiraan Pengeluaran Negara
Pengeluaran Negara merupakan pengeluaran untuk membiayai kebutuhan maupun kegiatan-kegiatan pada suatu negara demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Pengeluaran Rutin
2. Pengeluaran Pembangunan
Jenis – jenis pengeluaran negara menurut sifatnya meliputi :
4. Pengeluaran Penghematan Masa Depan
Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan saat ini akan mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan datang.
5. Pengeluran Yang Tidak Produktif
Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat secara langsung kepada
masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah.
F. Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
1. Produk Domestik Bruto
PDB Diartikan Sebagai Nilai Keseluruhan Semua Barang Dan Jasa Yang Diproduksi Di Dalam Wilayah Tersebut Dalam Jangka Waktu Tertentu (Biasanya Per Tahun).
Rumus Umum Untuk PDB Dengan Pendekatan Pengeluaran Adalah:
PDB = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + Ekspor – Impor
Sementara Pendekatan Pendapatan Menghitung Pendapatan Yang Diterima Faktor Produksi :
PDB = Sewa + Upah + Bunga + Laba
2. Produk Domestik Regional Bruto
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Merupakan Data Statistik Yang Merangkum Perolehan Nilai Tambah Dari Seluruh Kegiatan Ekonomi Di Suatu Wilayah Pada Satu Periode Tertentu.
PDRB Dapat Didefinisikan Berdasarkan Tiga Pendekatan Yaitu :
A. Pendekatan Produksi (Production Approach)
PDRB Adalah Jumlah Nilai Tambah Bruto (NTB) Yang Tercipta Sebagai Hasil Proses Produksi Barang Dan Jasa Yang Dilakukan Oleh Berbagai Unit Produksi Dalam Suatu Wilayah/Region Pada Suatu Jangka Waktu Tertentu, Biasanya Setahun.
B. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
PDRB Adalah Jumlah Balas Jasa Yang Diterima Oleh Faktor Faktor Produksi Yang Ikut Di Dalam Proses Produksi Di Suatu Wilayah/Region Pada Jangka Waktu Tertentu (Biasanya Setahun).
C. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
PDRB Adalah Jumlah Semua Pengeluaran Untuk Konsumsi Rumah Tangga Dan Lembaga Swasta Yang Tidak Mencari Untung, Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, Perubahan Inventori, Dan Ekspor Neto Di Suatu Wilayah/Region Pada Suatu Periode (Biasanya Setahun).
3. Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional Adalah Jumlah Pendapatan Yang Diterima Oleh Seluruh Rumah Tangga Keluarga (RTK) Di Suatu Negara Dari Penyerahan Faktor-Faktor Produksi Dalam Satu Periode, Biasanya Selama Satu Tahun.
APBN
adalah suatu daftar atau penjelasan terperinci mengenai penerimaan dan
pengeluaran negara dalam jangka waktu satu tahun yang ditetapkan dengan
Undang-undang, serta dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Fungsi APBN : Fungsi otorisasi, Fungsi
perencanaan, Fungsi pengawasan, Fungsi alokasi, Fungsi
distribusi, Fungsi stabilisasi
Sumber Penerimaan APBN
- Pajak Penghasilan (PPh).
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
- Pajak Bumi dan Bangunan(PBB).
- Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) & Cukai.
- Pajak lainnya seperti Pajak Perdagangan (bea masuk dan pajak/pungutan ekspor).
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meliputi :
- Penerimaan dari sumber daya alam.
- Setoran laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
- Penerimaan bukan pajak lainnya.
Struktur APBN
1. Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi :
· Belanja Pegawai
· Belanja Barang
· Belanja Modal
2. Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja Pemerintah Daerah meliputi :
· Dana Bagi Hasil
· Dana Alokasi Umum
· Dana Alokasi Khusus
Prinsip penyusunan APBN
Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu :
· Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.
· Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
· Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda.
Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah :
· Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
· Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
· Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
Azas penyusunan APBN
APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas :
· Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri.
· Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.
· Penajaman prioritas pembangunan
· Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang negara
B. Perkembangan Dana Pembangunan Indonesia
Secara garis besar APBN terdiri dari pospos seperti dibawah ini :
a. Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan
penerimaan pembangunan
b. Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
C. Proses Penyusunan Anggaran
Angaran adalah pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama satu periode yang dinyatakan dalam satuan moneter. Penganggaran adalah adalah proses untuk mempersiapkan anggaran.
Tujuan Anggaran Sektor Publik :
1. Anggaran Sebagai
Alat Bagi Pemerintah Untuk Mengarahkan
Pembangunan Sosial Ekonomi.2. Anggaran Diperlukan Karena Adanya Kebutuhan Dan Keinginan
Masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang.
3. Anggaran Diperlukan Sebagai Alat Untuk Menunjukkan Pertanggung
Jawaban Pemerintah Terhadap Rakyat.
Jenis Anggaran Sektor Publik :
1. Anggaran Operasional: Anggaran Untuk Memenuhi Bebutuhan
Sehari-Hari dalam Menjalankan Pemerintahan.
2. Anggaran Modal: Menunjukkan Rencana Jangka Panjang.
D. Perkiraan Penerimaan Negara
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN), Adalah Rencana Keuangan T
Tahunan Pemerintahan Negara Indonesia Yang Disetujui Oleh Dewan
Perwakilan
Rakyat.
E. Perkiraan Pengeluaran Negara
Pengeluaran Negara merupakan pengeluaran untuk membiayai kebutuhan maupun kegiatan-kegiatan pada suatu negara demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Pengeluaran Rutin
2. Pengeluaran Pembangunan
Jenis – jenis pengeluaran negara menurut sifatnya meliputi :
1. Pengeluaran Invetasi
Pengeluaran yang ditujukan untuk menambah kekuatan dan
ketahanan ekonomi di masa datang.
2. Pengeluaran Penciptaan Lapangan Kerja
2. Pengeluaran Penciptaan Lapangan Kerja
Pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja, serta
memicu peningkatan
kegiatan perekonomian Masyarakat.
3. Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat
Pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung kerhadap kesejahteraan Masyarakat.
3. Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat
Pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung kerhadap kesejahteraan Masyarakat.
4. Pengeluaran Penghematan Masa Depan
Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan saat ini akan mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan datang.
Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat secara langsung kepada
masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah.
F. Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
1. Produk Domestik Bruto
PDB Diartikan Sebagai Nilai Keseluruhan Semua Barang Dan Jasa Yang Diproduksi Di Dalam Wilayah Tersebut Dalam Jangka Waktu Tertentu (Biasanya Per Tahun).
Rumus Umum Untuk PDB Dengan Pendekatan Pengeluaran Adalah:
PDB = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + Ekspor – Impor
Sementara Pendekatan Pendapatan Menghitung Pendapatan Yang Diterima Faktor Produksi :
PDB = Sewa + Upah + Bunga + Laba
2. Produk Domestik Regional Bruto
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Merupakan Data Statistik Yang Merangkum Perolehan Nilai Tambah Dari Seluruh Kegiatan Ekonomi Di Suatu Wilayah Pada Satu Periode Tertentu.
PDRB Dapat Didefinisikan Berdasarkan Tiga Pendekatan Yaitu :
A. Pendekatan Produksi (Production Approach)
PDRB Adalah Jumlah Nilai Tambah Bruto (NTB) Yang Tercipta Sebagai Hasil Proses Produksi Barang Dan Jasa Yang Dilakukan Oleh Berbagai Unit Produksi Dalam Suatu Wilayah/Region Pada Suatu Jangka Waktu Tertentu, Biasanya Setahun.
B. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
PDRB Adalah Jumlah Balas Jasa Yang Diterima Oleh Faktor Faktor Produksi Yang Ikut Di Dalam Proses Produksi Di Suatu Wilayah/Region Pada Jangka Waktu Tertentu (Biasanya Setahun).
C. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
PDRB Adalah Jumlah Semua Pengeluaran Untuk Konsumsi Rumah Tangga Dan Lembaga Swasta Yang Tidak Mencari Untung, Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, Perubahan Inventori, Dan Ekspor Neto Di Suatu Wilayah/Region Pada Suatu Periode (Biasanya Setahun).
3. Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional Adalah Jumlah Pendapatan Yang Diterima Oleh Seluruh Rumah Tangga Keluarga (RTK) Di Suatu Negara Dari Penyerahan Faktor-Faktor Produksi Dalam Satu Periode, Biasanya Selama Satu Tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar