PENGANTAR
BISNIS
NAMA
|
NPM
|
AQLI AULIAWATI
|
21212022
|
FIKRIA ADDINA
|
22212950
|
INTAN RISMAR
MASYITOH
|
23212754
|
PUTRI ARISTYA DEVI
|
25212756
|
RESTI JENITA
|
26212147
|
Tugas
Minggu ke- 11, 12, dan 13
1. Buatlah
1 contoh laporan keuangan perusahaan riil dan universal (neraca dan laporan
R/L) !
PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK
PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang berakhir Tanggal 31
Desember 2010 dan 2009
(Dalam Jutaan Rupiah)
URAIAN
|
2010
|
2009
|
Rasio
|
PENDAPATAN JASA ANGKUTAN
|
5.082.882
|
4.724.383
|
107,59
|
BEBAN POKOK PENDAPATAN
|
3.992.477
|
3.833.369
|
104,15
|
LABA KOTOR JASA ANGKUTAN
|
1.090.406
|
891.013
|
122,38
|
Laba (Rugi) Operasi
|
108.671
|
113.819
|
95,48
|
BEBAS USAHA
|
|
|
|
Beban Penjualan
|
14.303
|
48.558
|
29,45
|
Beban Umumdan Administrasi
|
1.058.729
|
898.597
|
117,82
|
Jumlah Bebas Usaha
|
1.073.042
|
947.156
|
113,29
|
LABA USAHA
|
126.035
|
57.677
|
218,52
|
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
|
|
|
|
Pendapatan Bunga
|
26.157
|
98.280
|
26,61
|
Lain-lain Bersih
|
130.605
|
60.447
|
216,07
|
Jumlah Pendapatan (Beban) lain-lain Bersih
|
156.762
|
158.727
|
98,76
|
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
|
282.797
|
216.405
|
130,68
|
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
|
|
|
|
Pajak Kini
|
(46.164)
|
(9.154)
|
504,26
|
Pajak Tanggungan
|
(20.533)
|
(51.526)
|
39,89
|
|
(66.698)
|
(60.680)
|
109,92
|
LABA SEBELUM MINORITAS
|
216.099
|
155.724
|
138,77
|
HAK MINORITAS
|
236
|
(924)
|
25,68
|
LABA BERSIH
|
216.336
|
153.800
|
139,75
|
2. Apa
arti dari C S R tentang tanggung jawab social suatu bisnis pada masyarakat dan
berilah 1 contoh perusahaan riil dan universal untuk implementasi C S R ?
Sebagai Perusahaan Perkebunan yang bergerak
di bidang industri kelapa sawit, keberadaan Perusahaan di tengah masyarakat
tentu saja berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan tanggung jawab terhadap
lingkungannya.
Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan sebuah tanggung jawab sosial dari perusahaan terhadap lingkungannya,
minimal di tempat mereka melakukan kegiatan usahanya dan hal ini sudah
merupakan misi perusahaan, sehingga sebuah Perusahaan yang ingin melakukan
kegiatan usahanya secara berkesinambungan, harus mau dan mampu melakukan
program CSR dengan sebaik-baiknya. Konsep
CSR berkaitan erat dengan konsep sustainability development (pembangunan yang
berkelanjutan). Dengan demikian, konsep CSR memiliki arti bahwa selain memiliki
tanggung jawab untuk mendatangkan keuntungan bagi para pemegang saham dan untuk
menjalankan bisnisnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku, suatu perusahaan
juga memiliki tanggung jawab moral, etika dan filantropik.
Dalam usahanya mencapai kesejahteraan
masyarakat yang berkesinambungan, maka perusahaan menjalankan program CSR
dengan cara mengembangkan dan memelihara kesejahteraan masyarakat dengan
sebanyak banyaknya menggerakkan inisiatif masyarakat itu sendiri melalui
penyediaan jasa/pelayanan teknis. Hal ini dalam rangka mendorong masyarakat ke
arah swadaya (self help) secara spontan dengan bergotong royong dan
memanfaatkan segenap potensi yang tersedia.
Contoh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tambang
Perusahaan memiliki tanggung jawab, contoh
pada perusahaan tambang. Terdapat peraturan yang mengatur tanggung jawab sosial
pada perusahaan tambang, yaitu UU No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba. Pada pasal
95 undang-udnang ini secara tegas dinyatakan bahwa pemegang IUP dan IUPK
berkewajiban untuk melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
setempat. Berbagai contoh pelaksanaan tanggung jawab sosial pada perusahaan
tambang antara lain meliputi pembangunan fasilitas pendidikan, pembangunan
infrastruktur, dan pelestarian lingkungan di daerah sekitar tambang.
Implementasi CSR
dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat sebagai subjek sekaligus pusat dari
seluruh aktivitas dengan berpegang pada prinsip :
•
Berdasarkan needs (kebutuhan), bukan wants (keinginan)
masyarakat.
•
Spesifik, yaitu memperhatikan permasalahan, aspirasi,
kemampuan serta
potensi
masyarakat setempat.
•
Bertujuan untuk mengarahkan masyarakat menuju sikap
kemandirian,
Melalui
program yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan perusahaan.
•
Partisipasi aktif sebanyak-banyaknya dari masyarakat.
Partisipasi masyarakat adalah kunci utama
keberhasilan implementasi program CSR. Kesediaan masyarakat untuk
berpartisipasi ditentukan oleh relevansi antara program yang akan dilaksanakan
dengan kebutuhan riil masyarakat. Harapan akhirnya adalah masyarakat dapat
menikmati taraf hidup yang lebih baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih
tinggi sebagai buah nyata dari kerja keras dan ketekunan belajar mereka
sendiri. Sementara program-program CSR yang dijalankan lebih merupakan suplemen
tambahan untuk membantu masyarakat memperbaiki kehidupan sosial.
3. Jelaskan
perkembangan bisnis internasional pada kurung waktu 5 tahun terakhir dan 10
tahun mendatang !
Bisnis internasional mulai berkembang sejak
akhir PD II dan memberi dimensi baru bagi studi ekonomi dan manajemen. Salah
satu disiplin ilmu yang dianggap dekat dengan studi bisnis internasional,
adalah ekonomi internasional dan perdagangan internasional. Adapun yang
membedakan antara ekonomi internasional/ perdagangan internasional dengan
bisnis internasional adalah sebagai berikut: Ekonomi internasional (perdagangan
internasional), menitikberatkan perhatiannya kepada hubungan ekonomi antar
Negara. Sedangkan bisnis internasional, focus perhatiannya adalah pelaku
(perusahaan) yang memainkan peran dalam bisnis internasional.
Dimasa lalu bisnis internasional tidak berkembang dengan pesat dikarenakan alasan-alasan berikut :
PD II hanya dikenal sebagai era kehancuran
dan peperangan, sehingga memungkinkan terjadinya integrasi ekonomi serta
kerjasama ekonomi antar Negara-negara. Pada masa tahun 1914-1950. Strategi
kerjasama internasional, investasi portofolio tanpa keterlibatan manajerial.
Dimana periode ini perdagangan internasional didominasi oleh
perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Meningkatnya kegiatan bisnis internasional dimulai sejak berakhirnya PD II
(kolonialisme) dengan semakin berkembangnya usaha-usaha pembangunan ekonomi
Negara-negara yang baru merdeka. Terlebih lagi dengan dianutnya politik ekonomi
terbuka yang dipelopori oleh AS dan Negara-negara industri barat lainnya.
Selanjutnya Pang Lay Kim, dalam bukunya “bisnis internasional dalam lingkungan
yang sedang berubah”, mengatakan bahwa meningkatnya kegiatan bisnis
internasional setelah PD II sampai awal 1960, telah memberikan kesempatan
kepada semua perusahaan modern untuk memasuki pasar internasional dan
menempatkan diri dalam deretan MNC.
Disamping meningkatnya perdagangan
internasional dalam arti kegiatan ekspor-impor, investasi antar Negara juga
mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir 1960-an, banyak perusahaan baik
negara maupun swasta, secara pesat telah melanggar batas-batas nasional dan
sering mengabaikan hambatan-hambatanpolitik dan ekonomi tradisional.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain berusaha memanfaatkan peluang pasar
bebas untuk tetap mempertahankan produksi skala masal, sehingga
perusahaan-perusahaan tersebut harus mendcari psar-pasar baru dan memperluas
pasar-pasar yang ada. Dengan investasi, perusahaan dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan.
Kegiatan perusahaan-perusahaan tersebut
dimungkinkan oleh strategi nasional suatu Negara. Dalam hal ini contoh yang
menarik adalah usaha kerjasama antara Negara eropa untuk melakukan integrasi
ekonomi dalam kelompok MEE. Adanya hambatan tarif baru di MEE bagi
barang-barang AS dan ditambah dengan keuntungan potensial pasaran missal baru
telah memicu investasi langsung Amerika di Eropa.
Perkembangan
investasi luarnegeri juga, menggambarkan adanyta pergeseran dalam kegiatan
perdagangan internasional. Dengan mendahulukan kegiatan investasi langsung di
luar perdagangan ekspor-impor dan investasi portofolio, dimana perusahaan asing
langsung terlibat dalam masalah-masalah internal Negara-negara yang
dimasukinya.
Perkembangan
bisnis internasional tidak lepas dari perkembangan ekonomi dan perdagangan
internasional. Dalam perdagangan internasional tejadi perkembangan dari konsep
absolute advantage kepada konsep comparative advantage, adanya pergeseran
strategi dari bentuk kegiatan perdagangan ekspor-impor kebentuk penanaman modal
langsung maupun tidak langsung. Perluasan kegiatan bisnis internasional semakin
memberi peluang bagi usah pengembangan ekonomi dengan mengembangkan bisnis
internasional, perusahaan-perusahaan nasional akan bisa memperluas pemasarannya
dari pasar local ke pasar dunia.
Alasan
yang melatarbelakangi pengembangan bisnis internasional, adalah:
Dari segi pertumbuhan ekspor, produsen nasional menghadapi peluang pasar dalam negeri yang semakin terbatas. Terobosan melalui ekspor memperluas kemungkinan peluang bagi produk-produk mereka di Negara lain. Faktor-faktor yang melatar belakangi masuknya perusahaan-perusahaan AS ke pemasaran internasional adalah Terdorong oleh melemahnya kesempatan pemasaran di dalam Negara.
Dari segi pertumbuhan ekspor, produsen nasional menghadapi peluang pasar dalam negeri yang semakin terbatas. Terobosan melalui ekspor memperluas kemungkinan peluang bagi produk-produk mereka di Negara lain. Faktor-faktor yang melatar belakangi masuknya perusahaan-perusahaan AS ke pemasaran internasional adalah Terdorong oleh melemahnya kesempatan pemasaran di dalam Negara.
Perusahaan-perusahaan
AS melakukan perdagangan internasional karena terbukanya peluang bagi
produk-produk mereka di Negara lainnya. Adanya peralihan dari dua actor menjadi multiaktor, inti dari peralihan ini
adalah semakin banyaknya pelaku bisnis internasional, yang semula didominasi
oleh perusahaan-perusahaan AS, kemudian ditambah dengan perusahaan-perusahaan
eropa barat, jepang dan dari dunia ketiga. Selain itu Negara-negara berkembang
berhasil menyatakan diri kedalam kelompok 77 dialog utara selatan dan munculnya
badan-badan internasional seperti IMF, bank dunia. PBB terhadap
perusahaan-perusahaan multinasional. Perkembangan bisnis internasional dari
bentuk klasik yakni strategi ekspor-impor kebentuk penanaman modal asing secara
langsung. Strategi perusahaan semacam ini menjadi salah satu faktor peningkatan
bumi internasional. Karena dalam bentuk/ strategi seperti ini dimana
perusahaan-perusahaan tidak mengekspor produknya, tetapi mengekspor
manajemennya. Ini berarti ada pengaruh manajerial langsung ke Negara tuan
rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar