Daftar Blog Saya

Selasa, 25 Desember 2012

Pengantar Bisnis (Tulisan 6)


PENGANTAR BISNIS


  
TULISAN 6     :        BISNIS INDUSTRI GARMEN KREATIF

KELAS          :           1EB21

NAMA
NPM
AQLI AULIAWATI
21212022
FIKRIA ADDINA
22212950
INTAN RISMAR MASYITOH
23212754
PUTRI ARISTYA DEVI
25212756
RESTI JENITA
26212147


PENDAHULUAN


            Sejarah kebangkitan industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering disebut dengan revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi sampai penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Sementara pada periode sebelum 1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya berorentasi ke mental produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar.
Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka yang terjadi selanjutnya adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru memaksakan kehendaknya kepada produsen. Dengan demikian sangat terbukalah persaingan yang positif bagi persaingan usaha. Dan membuka peluang bagi usaha kecil untuk lebih berkembang. Dan sehingga perusahaan kecil sangat penting bagi kestabilan perekonomian Negara karena usaha kecil dinegara kita, paska krisis ekonomi 1998 ternyata mampu menyerap sumber daya manusia 99,4% dan sumbangan pada PDB 59,3%.
            Kedudukan dari usaha kecil di tengah-tengah kehidupan dunia usaha telah mendapat tempat yang baik, banyak menyerap tenaga kerja, ikut melancarkan perekonomian Negara, dan mampu hidup berdampingan dan menopang perusahaan besar. Usaha kecil juga bersifat lincah dan mampu hidup disela-sela perusahaan besar dengan strategi membuat produk yang unik dan khusus sehingga tidak menghadapi perusahaan besar sebagai pesaing.


ISI


        Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya.  Secara Etimologi, bisnis adalah keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Secara luas, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan keuntungan yang maksimum melalui transakasi.

Elemen dalam sistem bisnis terdiri dari empat, yaitu :

1.  Modal (Capital)
Sejumlah uang yang digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis yaitu transaksi.
2.  Bahan-bahan (Materials)
Faktor produksi yang diperlukan dalam melaksanakan aktifitas bisnis untuk diolah dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
3. Sumber Daya Manusia ( SDM)
Kualifikasi SDM, yakni memiliki kemampuan kompetitif dan berkualitas tinggi.
4.  Keterampilan Manajemen ( Management Skill)
Sistem manajemen yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen.

Strategi pemasaran perusahaan antara lain :

1.    Mencari sebuah tempat yang strategis, dimana banyak orang yang kita bidik untuk produk yang kita tawarkan sering lewat.
2.    Menampilkan barang-barang yang bisa mengundang atau memancing orang untuk datang dan melihat-lihat barang yang kita tawarkan.
3.    Memberikan suasana yang nyaman kepada pengunjung.
4.    Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada calon pembeli.
5.    Memberikan garansi kepada barang yang akan kita jual.
6.    Memasang label harga pada semua barang yang akan kita jual.
7.    Memberikan diskon atau potongan harga jika membeli dalam jumlah banyak.
8.    Memberikan diskon khusus kepada pembeli atau pelanggan setia.
9.    Menyediakan fasilitas pembayaran yang lengkap.
10. Menyediakan fasilitas pengantaran barang yang dibeli secara gratis.

Aspek Teknis Dan Teknologis

1. Rencana Jangka Pendek
Ø    Melakukan promosi, promosi dilakukan dengan cara menyebarkan selebaran dan memasang spanduk atau menempelkan reklame-reklame di tempat yang ramai dikunjungi orang. 
Ø   mengadakan diskon atau potongan harga untuk jangka waktu 1 bulan pertama pembukaan outlet.
Ø  memberikan souvenir untuk 100 orang pembeli pertama, guna menarik konsumen.

2. Rencana Jangka Menengah
Ø   Target pendapatan Rp/tahun
Ø   Promosi berjalan dengan lancar sehingga dapat menaikkan pasar.
Ø   Menciptakan inovasi lain yang menunjang.

3. Rencana Jangka Panjang
a. Membuka cabang diluar daerah.
b. Perluasan Bangunan
c. penyerapan tenaga kerja

4. Proses Produksi
·        Membuat desain dengan menggunakan teknologi komputer menurut pesanan  ataupun membuat inovasi baru.
·        Membuat pola dari hasil desain mengikuti mode dan trend ataupun sesuai pesanan dari konsumen.
·        Proses penyablonan bahan setengah jadi dengan menggunakan cat sablon sesuai pesanan dari konsumen.
·        Penjahitan bahan yang sudah selesai disablon.
·        Melakukan Pengobrasan kepada bahan yang sudah selesai dijahit.
·        Melakukan penjahitan dengan dikerjakan oleh mesin Overdek supaya bahan yang sudah jadi menjadi lebih rapid an kualitasnya lebih kuat tahan lama.
·        Melakukan pengistrikaan kepada bahan yang sudah selesai dijahit.
·        Melakukan pengepakan, supaya pakaian rapid an tetap menarik.
·        Melakukan penyimpanan di gudang jikalau barang belum diambil oleh konsumen.
·        Melakukan pengiriman jika konsumen meminta pesanan untuk dikirimkan.

            Didalam proses produksi ini lah ketelitian yang harus diutamakan karena banyak sekali barang yang diluar dugaan, terkadang ada yang gagal atau tidak layak dipasarkan kepada konsumen. Jadi pegawai di bagian produksi haruslah orang-orang yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidangnya, untuk menghindari resiko yang tidak di inginkan.


SUMBER :

Selasa, 25 Desember 2012 Pukul 13.50
Ø  Widyatmini. 1996. Diktat Pengantar Bisnis. Gunadarma : Jakarta.
Ø      DH Basu Swastha DR. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Liberty : Yogyakarta.
 


Pengantar Bisnis (Tulisan 5)


PENGANTAR BISNIS


TULISAN 5   :           Menggali Peruntungan di Bisnis Franchise

KELAS          :           1EB21

NAMA
NPM
AQLI AULIAWATI
21212022
FIKRIA ADDINA
22212950
INTAN RISMAR MASYITOH
23212754
PUTRI ARISTYA DEVI
25212756
RESTI JENITA
26212147
   

PENDAHULUAN


Bisnis Franchise Indonesia dimulai dengan masuknya brand-brand franchise Asing seperti KFC, McDonalds, Burger King dan Wendys. Dari sanalah kemudian proses benchmarking terjadi. Franchise-franchise lokal timbul dan tumbuh hingga kini mengalami kejayaan. Pesatnya pertumbuhan franchise di Indonesia kini ternyata mempunyai sejarah yang cukup panjang dan berliku. Dalam tulisan ini kami mencoba untuk mengangkat sebuah proses bagaimana franchise Indonesia dikembangkan dan juga bagaimana Asosiasi di Indonesia terbentuk.
Berawal dari sebuah pemikiran bahwa sistem franchise terbukti sukses memacu perekonomian di banyak negara Maju seperti Amerika dan beberapa negara maju lainnya. Sejarah franchise di Indonesia berawal dari upaya pemerintah dalam hal ini Departemen Perdagangan RI. yang melihat sistem waralaba atau franchise sebagai suatu cara, usaha untuk menggiatkan perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan. Maka dimulailah sebuah usaha untuk mendata usaha franchise yang ada di Indonesia dengan menggandeng International Labour Organization (ILO).
Untuk proses di lapangannya sendiri berupa pelaksanaan pengumpulan dan pengelolaan data-data dilaksanakan oleh LPPM (Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Managemen dengan melakukan “Baseline Study.” Sementara dari ILO sendiri mendatangkan seorang pakar franchise dari Amerika Mr. Martin Mendelsohn, untuk mempelajari, menganalisa situasi dan kondisi untuk merekomendasikan jalan/cara yang akan ditempuh.
Sejak awal kunjungan kedatangan Martin begitu ia disapa, telah dilibatkan usaha-usaha swasta lokal dalam pertemuan-pertemuan koordinasi maupun dalam diskusi-diskusi bilateral untuk selalu melibatkan pihak swasta dalam mengembangkan usaha waralaba di Indonesia.
 

ISI


Bisnis franchise semakin meroket karena lowongan pekerjaan yang sudah sangat jarang ditemui. Kemudian masyarakat lebih memilih untuk membuka bisnis franchise dengan modal yang cukup dan keuntungan tinggi yang ditawarkan. Rendahnya tingkat penyerapan lowongan pekerjaan dan juga jenuh menjadi pegawai menjadi alasan klasik yang paling banyak ditemui sebelum seseorang memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Dari situlah mencoba peruntungan melalui usaha franchise ini menjadi sangat menarik perhatian. Sudah ada banyak sekali pilihan yang ditawarkan untuk mengikuti bisnis ini. Tentu saja modal dan jenis yang ditawarkan juga berbeda. Sebelum memilih satu usaha yang akan Anda jalankan, sebaiknya Anda juga memilih satu usaha yang paling cocok dengan hobi atau kesukaan. Hal ini akan membuat Anda lebih menikmati menjadi pengusaha.
           Bisnis franchise yang paling digemari ada beberapa jenis, yaitu foods and beverages; bisnis pendidikan dan jasa pengiriman. Masing-masing jenis ini juga mempunyai pasar dan karakteristiknya masing-masing. Tantangannya juga beragam. Sebelum Anda memutuskan memilih yang mana, perhatikan tantangan dan keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Seperti misalnya bisnis pendidikan yang kian menjamur. Bahkan di sepanjang jalan banyak kita temui jejeran kursus pendidikan yang selalu ramai diserbu anak-anak sampai dewasa. Pendidikan sekarang sudah bukan merupakan sesuatu yang hanya didapat di sekolah tetapi juga harus ditunjang dengan kursus-kursus agar mampu ‘menjual’ kemampuan anak di dunia luar.
Bisnis franchise di bidang makanan juga tidak kalah menggiurkan. Bahkan sekarang bisnis makanan semakin menjamur di berbagai kota dan desa. Karena begitu banyak pilihan, maka Anda harus pintar-pinta memilih dan memilah. Pilihlah yang sesuai dengan budget Anda. beragam modal yang disyaratkan juga menjadi tolok ukur bagaimana cara penyajiannya. Anda bisa memilih bentuk kios yang hanya membutuhkan tempat 1×2 meter, mini kafe dengan area 4×5 meter, dagang keliling menggunakan sepeda maupun sepeda motor, atau restoran.
Semakin luas area yang dibutuhkan, semakin besar biaya franchise tersebut. Serta, semakin banyak pula karyawan yang Anda butuhkan. Semuanya tergantung Anda bagaimana bisa membuat Anda nyaman dalam menjalankan bisnis tersebut. Pilih juga menu yang paling cocok dengan selera Anda karena diakui atau tidak akan mempengaruhi mood Anda dalam menjalankan bisnis. Beberapa menu atau jenis franchise makanan dan minuman yang ditawarkan yaitu burger, bakso, kebab, bubble tea, kopi, crepes dan lain sebagainya. Untuk kios franchise sederhana, Anda bisa mulai mengeluarkan modal sebesar 3-5 juta.

KESIMPULAN :
 
·         Bisnis franchise mampu menyediakan lapangan pekerjaan.
·         Usaha untuk menggiatkan perekonomian, maka dimulailah sebuah usaha yang berada di Indonesia.
·         Dengan modal yang cukup dan keuntungan tinggi yang ditawarkan.

SUMBER :

Selasa, 25 Desember 2012 Pukul 13.30



Senin, 24 Desember 2012

Pengantar Bisnis (Tulisan 4)


PENGANTAR BISNIS


  
TULISAN 4    :        PERSAINGAN  BISNIS di ERA GLOBALISASI MODERN

KELAS          :           1EB21

NAMA
NPM
AQLI AULIAWATI
21212022
FIKRIA ADDINA
22212950
INTAN RISMAR MASYITOH
23212754
PUTRI ARISTYA DEVI
25212756
RESTI JENITA
26212147
 

PENDAHULUAN


Pada masa era globalisasi seperti ini, banyak sekali bisnis yang terjadi di berbagai kalangan. Banyak perusahaan yang mencari cara untuk dapat mendapatkan terobosan baru. Hal ini di sebabkan semakin tingginya persaingan di masa era globalisasi ini. Kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan juga tingkat inovasi yang tinggi. Pada dasrnya perusahaan hanya sebagai perantara dari produsen ke konsumen untuk berbagai macam jenis bentuk usaha, dagang atau jasa. Dalam hal ini kebudayaan dari suatu negara, sangat berpengaruh pada tingkat bisnis suatu negara.
Globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam Iaju yang semakin pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi dan komunikasi sangat penting, yang dapat menyebabkan terjadinya penipisan batas-batas antar negara ataupun antar daerah di suatu wilayah.
Kondisi perekonomian di indonesia belum dapat dikatakan stabil, sehingga masih banyak produk indonesia berada dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, produksi yang dihasilkan harus menghasilkan barang yang harganya relatif lebih murah. Hal ini dapat dijadikan barometer suatu negara untuk tingkat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat di suatu negara.


ISI


 Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis tidak bisa dihindarkan lagi. Bahkan, persaingan tersebut semakin hari bertambah ketat. Boleh dikata, tak ada produk/jasa yang dipasarkan tanpa melewati arena persaingan. 
Dunia pemasaran dewasa ini selain harus bersifat customer oriented juga harus bersifat competition oriented. Bagaimanapun juga, peta persaingan mesti diperhitungkan bila tidak ingin tergilas oleh kegiatan pemasaran perusahaan pesaing. Secara langsung atau tidak langsung, persaingan bisnis ikut menentukan tingkat keuntungan yang diraih oleh perusahaan.
Persaingan itu dapat menyangkut berbagai hal dan bentuk. Di antaranya adalah persaingan untuk memperebutkan kemauan konsumen. Ada banyak cara untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk itu perlu diajukan pertanyaan “ Apakah yang dibeli oleh konsumen ? dan dengan cara cara apakah keinginan dan kebutuhan konsumen dapat dipuaskan ?”. Bila konsumen menginginkan hiburan dan anda bergerak di pasar pesawat televisi, misalnya, anda dapat mempertimbangkan segala bentuk sarana hiburan. Bentuk bentuk sarana hiburan ini antara lain dapat berupa : pesawat radio, perangkat stereo, perangkat video, alat permainan, sarana olahraga dalam ruang, dan lain sebagainya.
Salah satu faktor keberhasilan China menjadi dapur dunia adalah karena faktor mentalitas dan motivasi kerja yang luar biasa sehingga mereka mempunyai produktivitas kerja yang tinggi. Mereka bekerja bukan diukur oleh jam kerja melainkan oleh output yang harus mereka hasilkan. Bagaimana dengan pola pikir karyawan kita ? Bagaimana dengan peraturan yang ada di negara kita ? Apakah mendukung atau menciptakan kondisi yang membangun produktivitas kerja serta menjadi bagian dari budaya organisasi ? Kesadaran untuk memacu pola pikir karyawan perusahaan menjadi dasar dalam keberhasilan anda membangun change management perusahaan.


Sumber :

selasa, 25 desember 2012 pukul 13.00
 



Sabtu, 01 Desember 2012

Pengantar Bisnis Minggu ke-11, 12, dan 13



PENGANTAR BISNIS


KELAS           :           1EB21
                                                                                          
NAMA
NPM
AQLI AULIAWATI
21212022
FIKRIA ADDINA
22212950
INTAN RISMAR MASYITOH
23212754
PUTRI ARISTYA DEVI
25212756
RESTI JENITA
26212147




Tugas Minggu ke- 11, 12, dan 13

1.  Buatlah 1 contoh laporan keuangan perusahaan riil dan universal (neraca dan      laporan R/L) !

PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Jutaan Rupiah)

URAIAN
2010
2009
Rasio
PENDAPATAN JASA ANGKUTAN
5.082.882
4.724.383
107,59
BEBAN POKOK PENDAPATAN
3.992.477
3.833.369
104,15
LABA KOTOR JASA ANGKUTAN
1.090.406
891.013
122,38
Laba (Rugi) Operasi
108.671
113.819
95,48
BEBAS USAHA



Beban Penjualan
14.303
48.558
29,45
Beban Umumdan Administrasi
1.058.729
898.597
117,82
Jumlah Bebas Usaha
1.073.042
947.156
113,29
LABA USAHA
126.035
57.677
218,52
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN



Pendapatan Bunga
26.157
98.280
26,61
Lain-lain Bersih
130.605
60.447
216,07
Jumlah Pendapatan (Beban) lain-lain Bersih
156.762
158.727
98,76
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
282.797
216.405
130,68
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN



Pajak Kini
(46.164)
(9.154)
504,26
Pajak Tanggungan
(20.533)
(51.526)
39,89

(66.698)
(60.680)
109,92
LABA SEBELUM MINORITAS
216.099
155.724
138,77
HAK MINORITAS
236
(924)
25,68
LABA BERSIH
216.336
153.800
139,75

2.  Apa arti dari C S R tentang tanggung jawab social suatu bisnis pada masyarakat dan berilah 1 contoh perusahaan riil dan universal untuk implementasi C S R ?

Sebagai Perusahaan Perkebunan yang bergerak di bidang industri kelapa sawit, keberadaan Perusahaan di tengah masyarakat tentu saja berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan tanggung jawab terhadap lingkungannya.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial dari perusahaan terhadap lingkungannya, minimal di tempat mereka melakukan kegiatan usahanya dan hal ini sudah merupakan misi perusahaan, sehingga sebuah Perusahaan yang ingin melakukan kegiatan usahanya secara berkesinambungan, harus mau dan mampu melakukan program CSR dengan sebaik-baiknya. Konsep CSR berkaitan erat dengan konsep sustainability development (pembangunan yang berkelanjutan). Dengan demikian, konsep CSR memiliki arti bahwa selain memiliki tanggung jawab untuk mendatangkan keuntungan bagi para pemegang saham dan untuk menjalankan bisnisnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku, suatu perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral, etika dan filantropik. 
Dalam usahanya mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkesinambungan, maka perusahaan menjalankan program CSR dengan cara mengembangkan dan memelihara kesejahteraan masyarakat dengan sebanyak banyaknya menggerakkan inisiatif masyarakat itu sendiri melalui penyediaan jasa/pelayanan teknis. Hal ini dalam rangka mendorong masyarakat ke arah swadaya (self help) secara spontan dengan bergotong royong dan memanfaatkan segenap potensi yang tersedia.

Contoh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tambang

Perusahaan memiliki tanggung jawab, contoh pada perusahaan tambang. Terdapat peraturan yang mengatur tanggung jawab sosial pada perusahaan tambang, yaitu UU No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba. Pada pasal 95 undang-udnang ini secara tegas dinyatakan bahwa pemegang IUP dan IUPK berkewajiban untuk melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat. Berbagai contoh pelaksanaan tanggung jawab sosial pada perusahaan tambang antara lain meliputi pembangunan fasilitas pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan pelestarian lingkungan di daerah sekitar tambang.

Implementasi CSR dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat sebagai subjek sekaligus pusat dari seluruh aktivitas dengan berpegang pada prinsip :

      Berdasarkan needs (kebutuhan), bukan wants (keinginan) masyarakat. 
      Spesifik, yaitu memperhatikan permasalahan, aspirasi, kemampuan serta
     potensi masyarakat setempat. 
      Bertujuan untuk mengarahkan masyarakat menuju sikap kemandirian,
     Melalui program yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan perusahaan.
      Partisipasi aktif sebanyak-banyaknya dari masyarakat.

 Partisipasi masyarakat adalah kunci utama keberhasilan implementasi program CSR. Kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi ditentukan oleh relevansi antara program yang akan dilaksanakan dengan kebutuhan riil masyarakat. Harapan akhirnya adalah masyarakat dapat menikmati taraf hidup yang lebih baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi sebagai buah nyata dari kerja keras dan ketekunan belajar mereka sendiri. Sementara program-program CSR yang dijalankan lebih merupakan suplemen tambahan untuk membantu masyarakat memperbaiki kehidupan sosial.

3.   Jelaskan perkembangan bisnis internasional pada kurung waktu 5 tahun terakhir       dan 10 tahun mendatang !

Bisnis internasional mulai berkembang sejak akhir PD II dan memberi dimensi baru bagi studi ekonomi dan manajemen. Salah satu disiplin ilmu yang dianggap dekat dengan studi bisnis internasional, adalah ekonomi internasional dan perdagangan internasional. Adapun yang membedakan antara ekonomi internasional/ perdagangan internasional dengan bisnis internasional adalah sebagai berikut: Ekonomi internasional (perdagangan internasional), menitikberatkan perhatiannya kepada hubungan ekonomi antar Negara. Sedangkan bisnis internasional, focus perhatiannya adalah pelaku (perusahaan) yang memainkan peran dalam bisnis internasional.

Dimasa lalu bisnis internasional tidak berkembang dengan pesat dikarenakan alasan-alasan berikut :

PD II hanya dikenal sebagai era kehancuran dan peperangan, sehingga memungkinkan terjadinya integrasi ekonomi serta kerjasama ekonomi antar Negara-negara. Pada masa tahun 1914-1950. Strategi kerjasama internasional, investasi portofolio tanpa keterlibatan manajerial. Dimana periode ini perdagangan internasional didominasi oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Meningkatnya kegiatan bisnis internasional dimulai sejak berakhirnya PD II (kolonialisme) dengan semakin berkembangnya usaha-usaha pembangunan ekonomi Negara-negara yang baru merdeka. Terlebih lagi dengan dianutnya politik ekonomi terbuka yang dipelopori oleh AS dan Negara-negara industri barat lainnya. 
Selanjutnya Pang Lay Kim, dalam bukunya “bisnis internasional dalam lingkungan yang sedang berubah”, mengatakan bahwa meningkatnya kegiatan bisnis internasional setelah PD II sampai awal 1960, telah memberikan kesempatan kepada semua perusahaan modern untuk memasuki pasar internasional dan menempatkan diri dalam deretan MNC.
Disamping meningkatnya perdagangan internasional dalam arti kegiatan ekspor-impor, investasi antar Negara juga mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir 1960-an, banyak perusahaan baik negara maupun swasta, secara pesat telah melanggar batas-batas nasional dan sering mengabaikan hambatan-hambatanpolitik dan ekonomi tradisional. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain berusaha memanfaatkan peluang pasar bebas untuk tetap mempertahankan produksi skala masal, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut harus mendcari psar-pasar baru dan memperluas pasar-pasar yang ada. Dengan investasi, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. 
Kegiatan perusahaan-perusahaan tersebut dimungkinkan oleh strategi nasional suatu Negara. Dalam hal ini contoh yang menarik adalah usaha kerjasama antara Negara eropa untuk melakukan integrasi ekonomi dalam kelompok MEE. Adanya hambatan tarif baru di MEE bagi barang-barang AS dan ditambah dengan keuntungan potensial pasaran missal baru telah memicu investasi langsung Amerika di Eropa.
            Perkembangan investasi luarnegeri juga, menggambarkan adanyta pergeseran dalam kegiatan perdagangan internasional. Dengan mendahulukan kegiatan investasi langsung di luar perdagangan ekspor-impor dan investasi portofolio, dimana perusahaan asing langsung terlibat dalam masalah-masalah internal Negara-negara yang dimasukinya.
            Perkembangan bisnis internasional tidak lepas dari perkembangan ekonomi dan perdagangan internasional. Dalam perdagangan internasional tejadi perkembangan dari konsep absolute advantage kepada konsep comparative advantage, adanya pergeseran strategi dari bentuk kegiatan perdagangan ekspor-impor kebentuk penanaman modal langsung maupun tidak langsung. Perluasan kegiatan bisnis internasional semakin memberi peluang bagi usah pengembangan ekonomi dengan mengembangkan bisnis internasional, perusahaan-perusahaan nasional akan bisa memperluas pemasarannya dari pasar local ke pasar dunia.
            Alasan yang melatarbelakangi pengembangan bisnis internasional, adalah:
Dari segi pertumbuhan ekspor, produsen nasional menghadapi peluang pasar dalam negeri yang semakin terbatas. Terobosan melalui ekspor memperluas kemungkinan peluang bagi produk-produk mereka di Negara lain. Faktor-faktor yang melatar belakangi masuknya perusahaan-perusahaan AS ke pemasaran internasional adalah Terdorong oleh melemahnya kesempatan pemasaran di dalam Negara.
            Perusahaan-perusahaan AS melakukan perdagangan internasional karena terbukanya peluang bagi produk-produk mereka di Negara lainnya. Adanya peralihan dari dua actor menjadi multiaktor, inti dari peralihan ini adalah semakin banyaknya pelaku bisnis internasional, yang semula didominasi oleh perusahaan-perusahaan AS, kemudian ditambah dengan perusahaan-perusahaan eropa barat, jepang dan dari dunia ketiga. Selain itu Negara-negara berkembang berhasil menyatakan diri kedalam kelompok 77 dialog utara selatan dan munculnya badan-badan internasional seperti IMF, bank dunia. PBB terhadap perusahaan-perusahaan multinasional. Perkembangan bisnis internasional dari bentuk klasik yakni strategi ekspor-impor kebentuk penanaman modal asing secara langsung. Strategi perusahaan semacam ini menjadi salah satu faktor peningkatan bumi internasional. Karena dalam bentuk/ strategi seperti ini dimana perusahaan-perusahaan tidak mengekspor produknya, tetapi mengekspor manajemennya. Ini berarti ada pengaruh manajerial langsung ke Negara tuan rumah.