Daftar Blog Saya

Rabu, 07 Januari 2015

TULISAN KE-3



NAMA  :  INTAN RISMAR MASYITOH
NPM     :  23212754
KELAS :  3EB22 

Yuukk, kita baca tulisannya. semoga bermanfaat :)


PARAGRAF ATAU ALINEA

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Fungsi paragraf untuk mengembangkan tema.
Syarat sebuah paragraf,di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1.      Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2.      Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

Tujuan Paragraf/Alinea

Tujuan pembentukan paragraph:
1.      Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema.
2.      Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.

Macam-macam paragraf
·         Berdasarkan tujuannya
1.      Paragraf pembuka : Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas meniapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
2.      Paragraf penghubung : Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada alinea pembuka.
3.      Paragraf penutup : Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) menenai hal-hal yang dianggap penting.
·         Berdasarkan letak kalimat utama
1.      Paragraf deduktif
a.       letak kalimat utama di awal paragraf
b.      dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu, Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.
2.      Paragraf induktif
a.       letak kalimat utama di akhir paragraf.
b.      diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum. Contoh : Dari jalan turun Danar mulai menyiapkan sepedanya. Danar ditemani ayahnya. Dengan hati-hati Danar mencoba menaiki sepedanya. Sepeda didorong oleh ayahnya, akhirnya dapat berjalan. Dengan mengatur keseimbangannya Danar mulai dapat menaiki speedanya dan akhirnya Danar dapat belajar naik sepeda sendiri.
3.      Paragraf Deduktif – Induktif
Paragraf dimana kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Contoh : Buku merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.

·         Berdasarkan isi, antara lain
1.      Paragraf deskripsi : kalimat utama tak tercantum secara nyata tema pargraf tersirat dalam keseluruhan paragraf biasa dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
2.      Paragraf proses : tidak terdapat kalimat utama pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian/proses, meliputi waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.
3.      Paragraf efektif : paragraf efektif ialah alinea yang memenuhi ciri paragraf yang baik alinea terdiri atas beberapa kalimat terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas tidak boleh ada kalimat sumbang ada koherensi antar kalimat.

Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan 2 pola, yaitu :
  1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan;
  2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
Macam-macam Metode Pengembangan Paragraf :
  1. Klimaks dan Anti Klimaks
  2. Sudut Pandangan / Point of View
  3. Proses
  4. Perbandingan dan Pertentangan
  5. Analogi
  6. Contoh
  7. Kausal
  8. Umum-Khusus / Khusus-Umum
  9. Klasifikasi
  10. Definisi Luas

Sumber : 
http://unyilunyil12.blogspot.com/2010/12/pengertian-alinea-dan-paragraf.html 
https://agiboyz.wordpress.com/2012/10/30/tugas-soft-skill-5-pengertian-paragraf-dan-alinea/

Selasa, 06 Januari 2015

TUGAS 3


TUGAS III 
MAKALAH BAHASA INDONESIA 2  
TATA TULIS ILMIAH

Kelompok 3


1. Annisa Hani Utami             (20212960) 
2. Intan Rismar Masyitoh       (23212754) 
3. Melinda Chelviana              (24212541)

Kelas : 3EB22




BAB I
PENDAHULUAN


A.        Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah salah satu pelajaran yang kedudukannya sangat penting baik di Sekolah-sekolah maupun di tingkat perguruan tinggi, Karena Bahasa Indonesia ini adalah salah satu ciri khas dari Negara Indonesia itu sendiri. Dari sekian banyak bahasan yang ada dalam Bahasa Indonesia “TATA TULIS KARYA ILMIAH” adalah salah satu bahasan yang akan kita bahas mulai dari Bahasan dan Jumlah Halaman, Pola Ukuran Kertas, Penomoran, Penulisan Judul Bab, Subbab, dan Anak Subbab (SubSubbab) dan Penulisan Kutipan. Dalam diskusi kali ini pembahasan mengenai “Tata Tulis Karya Ilmiah” akan menjadi salah satu bahasan yang akan kita bahas, Mulai dari definisi-definisinya hingga bagian-bagiannya.

B.        Rumusan Masalah

1.      Mampu memahami Bahasan dan Jumlah Halaman, Pola ukuran Kertas dan Penomoran.
2.      Mampu mamahami Penulisan Kutipan


C.        Maksud dan Tujuan

Dalam makalah ini terdapat Jabaran-jabaran mengenai “Tata Tulis Karya Ilmiah” yang akan kita bahas pada diskusi kali ini, dengan harapan wawasan serta pengetahuan kita semua bisa bertambah.



BAB II
PEMBAHASAN


Tata Tulis Ilmiah

A.    Bahan dan Jumlah Halaman

Bahan untuk menulis karya ilmiah berupa kertas HVS berukuran kuarto (21,5 cm x 28 cm) 70-80 gram. Pengetikan dengan komputer dilakukan dengan huruf times new roman atau arial 12 point, kecuali untuk pengetikan judul 14 atau 16 point.jumlah halaman makalah berkisar 15-25 halaman, skripsi berkisar antara 30-60 halaman, tesis berkisar antara 150-200 halaman, dan disertasi sekitar 300 halaman atau lebih.

B.     Pola Ukuran Kertas

Agar halaman karya ilmiah terlihat rapi, sebaiknya dipergunakan kertas sesuai ukuran. Garis pembatas kertas bersifat standar dengan ukuran margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm, margin kiri 4 cm, dan margin kanan 3 cm.

C.    Penomoran

Angka yang lazim digunakan dalam karya ilmiah adalah angka Romawi kecil, angka Romawi besar, angka Arab. Angka Romawi kecil seperti i,ii,iii, dan seterusnya dipergunakan untuk membei nomor halaman judul, abstark, daftar isi, dan sebagainya. Angka Romawi besar, seperti I,II,III, dan seterusnya digunakan untuk memberi nomor pada bab pendahuluan, landasan teoritis, metodologi penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran. Misalnya, BAB I PENDAHULUAN. Angka arab (1,2,3,…) digunakan untuk menomori halaman-halaman naskah mulai bab pendahuluan sampai halaman terakhir. Semua nomor halaman berangka arab tersebut harus diketik disebelah kanan atas, kecuali untuk halaman judul bab ditulis di tengah bawah.

System penomoran pada karya ilmiah mengikuti standar berikut :
a.       Tingkat pertama menggunakan angka Romawi besar.
b.      Tingkat kedua menggunakan huruf latin besar, misal A,B,C,D
c.       Tingkat ketiga menggunakan angka arab, misal 1,2,3.
d.      Tingkat keempat menggunakan huruf latin kecil, misal a,b,c,d.
e.       Tingkat kelima menggunakan angka arab dengan satu kurung tutup, misal 1), 2), 3).
f.       Tingkat keenam menggunakan huruf latin kecil dengan satu kurung tutup, misal, a), b), c).
g.      Tingkat ketujuh menggunakan angka arab dengan dua kurung, misal (1), (2), (3).
h.      Tingkat kedelapan menggunakan huruf latin kecil dengan dua kurung, misal (a), (b), (c)

D.    Penulisan Kutipan

a.       Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Misal: Suharno (1998:124) menyimpulkan “ada hubungan yangerat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
b.      Kutipan 40 Kata atau Lebih
Kutipan yang terdiri dari 40 kata atau lebih ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa tanda kutip), diketik dengan jarak spasi tunggal.
Misal: Howard Gardner (2002:5) menarik kesimpulan sebagai berikut.
Inteligensi gerak tubuh termasuk dalam kemampuan untuk menyatukan tubuh dan pikiran untuk menyempurnakan pementasan fisik, berawal dari control reflek dan gerakan-gerakan sukarela, kemajuan intelegensi kinestetik digunakan tubuh dalam membedakan jalan kecakapan.
c.       Merujuk Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Misal: Schmid (2002:18) menyatakan bahwa kegiatan olah tubuh akan mampu merangsang seseorang untuk mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan.
d.      Cara Menulis Daftar Pustaka Berupa Buku
Ditulis berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku (dengan huruf miring), tempat penerbitan, dan nama penerbit. Misal:
Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah
            terdapat pula cara penulisan berikut.
Gorys Keraf. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah

e.       Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal Dari Buku
Kumpulan artikel penulisannya sama dengan cara diatas, hanya ditambahan dengan tulisan (Ed). Diantara nama penulis dan tahun penerbitan. Misal:
Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendikiawan Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta Gramedia
f.       Cara Menulis Daftar Pustaka Dengan Mengambil Satu Artikel Dari Buku Kumpulan Artikel Nama penulis artikel ditulis didepan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan artikel, dan nomor halaman. Misal:
Geertz, Clifford. 2003. “Cendikiawan di Negara Berkembang”. Dalam Kemala Sartika(Ed.), Menjelajah  Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner Soedjadmoko (hlm. 233). Jakarta: Gramedia
g.      Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal Dari Artikel Dalam Jurnal. Nama penulis artikel ditulis didepan, diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun dan nomor. Misal:
Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian, 1(1) : 33-47
h.      Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal Dari Artikel Majalah atau Koran.
Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Nama majalah atau Koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal:
Gardner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song?”.Psychological Today, hal. 70.
i.        Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Koran Tanpa Penulis
Nama Koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan nomor halaman. Misal:
Kompas, 18 maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41.
j.        Daftar Pustaka Dari Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu dikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Misal:
Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra: Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji Saleh. 2004. Kualalumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
k.      Daftar Pustaka dari Skripsi, tesis, atau Disertasi
Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi yang diapit dengan tanda kutip dikuti jenis karya ilmiah. Nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Misal:
Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian Terhadap Proses Pematangan Tomat”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian, Universitas 11 Maret.
l.        Daftar Pustaka Dari Internet
Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal  akses. Misal:
Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian” (online),


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan mengenai tata tulis karya ilmiah, bahwa terdapat beberapa tata tulis dalam karya ilmiah diantaranya adalah Bahan dan Jumlah Halaman, Pola Ukuran Kertas, Penomoran, serta Penulisan Kutipan. Penjelasan-penjelasan tersebut telah dijabarkan diatas, baik mengenai pengertian hingga contohnya. 


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2003. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Grasindo: Jakarta.
Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Rineka Cipta: Jakarta.
Widodo, 2004. Cerdik Menyusun Proposal Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi. Magna Script: Jakarta.
Rohmadi, M. Dkk. 2008. Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia di Indonesia di Perguruan Tinggi. Sebelas Maret University Press. Sukarta.